Info Terbaru 2022

Kemendikbud Berjanji Buku K13 Final Oktober

Kemendikbud Berjanji Buku K13 Final Oktober
Kemendikbud Berjanji Buku K13 Final Oktober
 Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Kemendikbud Berjanji Buku K13 Selesai Oktober
Distribusi buku Kurikulum 2013 dijanjikan final Oktober (ilustrasi: republika)
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mawendikbud) Musliar Kasim berjanji distribusi buku Kurikulum 2013 (K13) final paling lambat pada Oktober mendatang. Musliar beralasan alasannya ialah contoh ini gres pertama kali diterapkan, sehingga pengiriman buku K13 ke sekolah jadi terlambat.

"Kenapa kita adakan ibarat itu alasannya ialah kita ingin menawarkan buku secara gratis dengan cara yang efektif dan efisien," ujar Musliar yang lansir dari Republika (29/09/2014).

Selain itu berdasarkan Mawendikbud bidang pendidikan ini, keterlambatan distribusi buku K13 alasannya ialah buku yang dicetak cukup banyak. Sebanyak 31 perusahaan penerbit harus mencetak buku K13 sebanyak 245 juta buku dan mendistribusikannya ke sekolah-sekolah.

Dia menyampaikan perusahaan yang dipilih ditunjuk oleh forum kebijakan pengadaan barang dan jasa pemerintah (LKPP) ini ada yang sudah sukses dan ada perusahaan yang belum sukses. Menurutnya buku-buku yang didanai dari dana BOS ini dihargai murah, kurang dari Rp 10 ribu.

Untuk memastikan proses mencar ilmu mengajar tetap berlangsung selama buku K13 belum dikirim, Kemendikbud mengirimkan soft copy dalam bentuk CD. Guru boleh mengkopi dan membagikannya ke siswa. Buku K13 juga sanggup diunduh di laman website Kemendikbud.

Sebelumnya Mendikbud Mohammad Nuh pernah menargetkan buku K13 dikirm ke seluruh sekolah sebelum tanggal 15 Agustus 2014. Namun hingga dengan mendekati pertengahan semester 1 tahun pelajaran 2014/2014 buku K13 yang dijanjikan itu belum juga tiba di sekolah.

Distribusi buku menjadi permasalahan yang sangat disoroti dalam implementasi kurikulum gres ini. Kemendikbud dinilai tergesa-gesa dalam menerapakan K13. Orangtua dan siswa harus mengeluarkan biaya sendiri dengan fotokopi, membeli di toko buku. Proses mencar ilmu mengajar di sekolah pun tidak sanggup berjalan dengan maksimal.
Advertisement

Iklan Sidebar