Info Terbaru 2022

Pemerintah Diminta Cermat Angkat Honorer Jadi Cpns

Pemerintah Diminta Cermat Angkat Honorer Jadi Cpns
Pemerintah Diminta Cermat Angkat Honorer Jadi Cpns
Pemerintah Diminta Cermat Angkat Honorer Makara CPNS Pemerintah Diminta Cermat Angkat Honorer Makara CPNS
Pemerintah harus menghitung dengan cermat kebutuhan guru di Indonesia.
Akan punya konsekuensi pada anggaran negara kalau pemerintah benar-benar mengangkat guru honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang direncanakan dimulai tahun ini.

Selama ini porsi anggaran untuk honor dan sumbangan guru PNS ketika ini cukup besar. Porsinya mencapai separuh lebih dari porsi anggaran pendidikan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Anggaran untuk guru itu akan semakin membengkak kalau pemerintah benar-benar bakal mengangkat ratusan ribu guru honorer menjadi CPNS tahun ini. Pemerintah diperlukan mengkaji dengan cermat kebutuhan guru di Indonesia.

Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyampaikan planning pemerintah mengangkat guru honorer hingga 250 ribu orang memang cukup signifikan.

Saat ini rasio guru dengan murid di Indonesia sudah mencapai 1:16. Rasio ini lebih baik dibandingkan di Tiongkok, Amerika, bahkan Finlandia. [ Baca: Sekolah Cuma 5 Jam, Inilah Kunci Sukses Finlandia ]

Indra menjelaskan pemerintah harus menghitung dengan cermat kebutuhan guru di Indonesia. Kalaupun di tempat tertentu ada kekurangan guru, sanggup dilakukan mutasi guru dari tempat lain yang berlebih.

Ketika diangkat menjadi PNS, mereka sudah terikat sumpah dan kesepakatan ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. Pengangaktan guru CPNS gres tidak ada salahnya, asalkan dilakukan dengan sempurna menurut kebutuhan di lapangan.

Kemudian pengangkatan CPNS guru harus dilakukan melalui seleksi. Sehingga tersaring calon guru yang benar-benar memenuhi kualifikasi dan kompetensi sebagai pendidik.

Pengangkatan ratusan ribu guru honorer jangan hingga malah kental nuansa politisnya. Indra tidak sanggup menampik bahwa pengangkatan guru honorer dalam jumlah besar merupakan kebijakan yang populis.

"Kalau memang membutuhkan guru, kenapa kok tidak dari tahun-tahun kemudian ada pengangkatan. Kok gres tahun ini menjelang 2019," kata Indra yang kutip dari JPNN (22/02/18).
Advertisement

Iklan Sidebar