Info Terbaru 2022

Mengapa Anak Masuk Sd Harus Usia 7 Tahun?

Mengapa Anak Masuk Sd Harus Usia 7 Tahun?
Mengapa Anak Masuk Sd Harus Usia 7 Tahun?
 kognitif dan emosi untuk masuk SD  Mengapa Anak Masuk SD Harus Usia 7 Tahun?
Pada usia 7 tahun, anak dianggap sudah siap secara fisik, psikis, kognitif dan emosi untuk masuk SD (SD).
Memasuki tahun anutan gres orang renta mulai mendaftrakan anaknya ke sekolah. Secara umum, anak-anak yang masuk ke sekolah dasar (SD) berusia 7 tahun. Namun menyerupai diketahui, tidak sedikit juga orang renta menyekolahkan anaknya di bawah usia tersebut.

Menurut Psikolog anak, Ratih Zulhaqqi, M.Psi, bahwasannya pada usia 7 tahun, anak dianggap sudah siap secara fisik maupun psikis. Gerakan motorik, anak sudah lebih bagus, otot dan sarafnya juga sudah terbentuk. Salah satu contohnya menyerupai memegang pensil.

Selain itu, dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menuliskan mengapa anak usia 7 tahun harus masuk SD:

1. Aspek Fisik
Pada usia 7 tahun secara fisik anak sudah bisa membisu di kelas dan memegang pensil secara mandiri. Di mana, gerakan motorik anak sudah bagus, otot dan sarafnya sudah terbentuk. Berbeda dengan usia satu tahun di bawahnya. Anak usia 6 tahun terkadang masih selalu ingin bermain.

2. Aspek Kognitif
Saat masuk ke SD anak diperlukan bisa membaca, menulis, berhitung sederhana. Selain itu anak juga diperlukan bisa mengikuti instruksi, paham dan bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan.

3. Aspek Psikologis
Dalam dunia perkembangan, anak mulai bisa berkonsentrasi dengan baik pada usia di atas 6 tahun. Semakin bertambah usianya kemampuan konsentrasi meningkat, semakin bisa memilah bahan mana yang harus diperhatikan dan harus diabaikan.

Anak yang terlalu dini masuk SD umumnya masih bermasalah khususnya di kelas satu, alasannya yakni ia belum siap untuk berguru berkonsentrasi. Dia masih menyebarkan keterampilan geraknya.

4. Aspek Emosi
Umumnya anak yang terlalu dini masuk SD memang cukup matang secara akademik. Namun biasanya kematangan emosi dan kemandirian belum maksimal. Padahal dijenjang SD anak tidak lagi akan menerima perhatian menyerupai di TK. Anak diperlukan lebih berdikari dan juga tidak lagi terlalu tergantung pada orangtuanya.

Baca: Syarat Seleksi Penerimaan Siswa Baru Kelas 1 SD

Sehingga problem yang terlihat yakni anak bisa mengikuti pelajaran di sekolah, tapi disisi lain contohnya anak masih minta ditunggui dan gampang mengalah terhadap kiprah yang diberikan atau tidak mau mengerjakan PR alasannya yakni masih kebih suka bermain dan sebagainya.

Melihat aneka macam aspek tersebut, sebaiknya orang renta jangan terlalu dini menyekolahkan anak tetapi melihat kondisi anak.
Advertisement

Iklan Sidebar