Info Terbaru 2022

Kendala Penerapan Pembelajaran Tematik Di Sd

Kendala Penerapan Pembelajaran Tematik Di Sd
Kendala Penerapan Pembelajaran Tematik Di Sd
Kendala Penerapan Pembelajaran Tematik di SD Kendala Penerapan Pembelajaran Tematik di SD
Pembelajaran tematik dalam penerapannya terbukti masih mengalami banyak hambatan.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa, dan lebih menekankan pada penerapan konsep berguru secara utuh tidak terpisah-pisah. Oleh alasannya yaitu itu, guru harus merancang pengalaman berguru yang akan mensugesti kebermaknaan berguru siswa dan memperlihatkan adanya kaitan unsur-unsur konseptual yang mengakibatkan proses pembelajaran lebih efektif.

Penerapan pembelajaran tematik di SD (SD) akan sangat membantu siswa, hal ini sanggup dilihat dari tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan. Pembelajaran terpadu ini memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga sanggup memperlihatkan pengalaman yang bermakna serta memperlihatkan keuntungan bagi siswa.

Indah Lestari (2012) dalam artikelnya dikatakan bahwa hambatan penerapan pembelajaran tematik yang dialami oleh guru dikarenakan guru belum memahami dengan baik wacana pembelajaran tematik, sehingga kemampuan untuk menerapkan model pembelajaran tematik terbatas.

Kendala lain yang ditemui oleh Karli (2012) adalah: (1) perencanaan pembelajaran tematik yang memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak mulai dari penyusunan matriks tematik, jaring laba-laba, kegiatan semester, silabus dan RPP sekaligus dibentuk dalam 1 semester; (2) tidak berurutan materi yang diajarkan kecuali matematika dalam 1 semester; dan (3) menyiapkan media perlu diadaptasi dengan pemilihan tema.

Kendala penerapan pembelajaran tematik yang diperoleh dari Sukandar yaitu: pertama masih terjadi selisih pendapat para Guru wacana pengertian, maksud dan tujuan Pembelajaran Tematik, kedua: terjadi kebingungan dan merasa repot dan berat para guru untuk menerapkan Pembelajaran.

Pendapat lain berdasarkan Karli, Hilda (2012) menyampaikan bahwa hambatan Pembelajaran Tematik yaitu sebagai berikut: (a) Perencanaan pembelajaran tematik yang memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak mulai dari penyusunan matriks tematik, jaring laba-laba, kegiatan semester, silabus dan RPP sekaligus dibentuk dalam 1 semester; (b) Tidak berurutan materi yang diajarkan kecuali Matematika dalam 1 semester; dan (c) Menyiapkan media perlu diadaptasi dengan pemilihan tema.

Beberapa cara mengatasi hambatan Pembelajaran Tematik sebagai berikut: (a) Kerja Team Work dari para guru SD tiap jenjang untuk menciptakan perencanaan sampai pelaksanaan; (b) Para siswa diajak terlibat untuk menyiapkan media sesuai dengan tema, paling tidak 3 hari sebelumnya; dan (c) Menggunakan materi asuh Tematik untuk membantu guru baik dari persiapan, pelaksanaan bahkan evaluasi.

Pembelajaran tematik dalam penerapannya terbukti masih mengalami banyak hambatan baik dari pihak guru maupun dari sarana dan prasarana. Maka dari itu beberapa saran bagi guru sebagai berikut.

  • Guru harus memahami betul konsep pembelajaran tematik atau pembelajaran terpadu sehingga penerapan pembelajaran tematik sesuai dengan tuntutan kurikulum.
  • Sarana dan prasarana yang mencakup media, alat peraga, sumber berguru harus dipenuhi atau dilengkapi di setiap jenjang pendidikan.
  • Perlu adanya training terhadap guru-guru cara menyusun RPP, memilih alat peraga, maupun media yang sempurna dengan tema yang telah dipilih dari mata pelajaran yang dipadukan.
  • Guru harus bisa melaksanakan pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran yaitu proses interaksi penerima didik dengan guru dan sumber berguru pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi biar terealisasi secara efektif dan efisien.
Advertisement

Iklan Sidebar