Info Terbaru 2022

Jangan Sering Membentak Anak, Ini Resikonya

Jangan Sering Membentak Anak, Ini Resikonya
Jangan Sering Membentak Anak, Ini Resikonya
 kekerasan mulut menyerupai membentak berisiko anak menjadi bipolar Jangan Sering Membentak Anak, Ini Resikonya
Tidak hanya kekerasan fisik, kekerasan mulut menyerupai membentak berisiko anak menjadi bipolar.
Pola ajar yang mengedepankan kekerasan, tidak hanya berupa kekerasan fisik menyerupai memukul, tapi juga kekerasan mulut menyerupai membentak menjadikan anak berisiko menjadi bipolar. Selain faktor genetika dan penyakit ini juga sanggup disebabkan oleh contoh ajar salah.

Bila orangtua mengeluarkan kata-kata negatif yang merendahkan anak macam “Anak nakal!”, “Dasar pemalu!”, “Begitu saja enggak bisa!”. Semua itu jika dilakukan dalam jangka waktu usang serta terus menerus akan menjadikan anak stres.

“Sedangkan stres yang berkepanjangan tanpa diatasi berisiko menjadikan bipolar,” kata dr. Natalia Widiasih, SpKJ (K) yang kutip dari tabloid-nakita.com (16/03).

Berbagai faktor di atas merupakan faktor risiko. Artinya, tidak berarti semua anak yang mendapat kekerasan akan menjadi bipolar, melainkan hanya kesannya saja menjadi lebih besar dibandingkan anak lain yang tidak mendapat kekerasan.

Baca juga: Cara Efektif Menghukum Anak Tanpa Kekerasan

Bipolar ialah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan suasana hati yang gampang berubah. Kadang semangatnya meletup-letup, tapi kadang juga hilang tak bersisa. Gangguan ini sanggup dialami anak dengan persentase sekitar 2-3 %.

Gangguan kejiwaan ini perlu ditangani lantaran berisiko menurunkan prestasi akademis anak di sekolah, malas bersosialisasi, bahkan jika gangguan ini berlanjut sampai remaja, sanggup berujung pada harapan untuk bunuh diri.
Advertisement

Iklan Sidebar