Info Terbaru 2022

Cara Lain Untuk Berkata “Tidak” Dan Jangan Pada Anak Anda

Cara Lain Untuk Berkata “Tidak” Dan Jangan Pada Anak Anda
Cara Lain Untuk Berkata “Tidak” Dan Jangan Pada Anak Anda
jika anak semakin dihentikan justru semakin dilakukan Cara Lain untuk Berkata “Tidak” dan Jangan Pada Anak Anda
Cara lain untuk berkata “tidak” dan "jangan" pada anak yakni dengan mengalihkannya kepada kata-kata lain yang positif.

Banyak sekali kontroversi yang membahas mengenai anggapan bahwa menyampaikan kata “tidak” atau “jangan” itu tidak diperbolehkan dalam mendidik anak. Sebenarnya, kata tersebut bukanlah dilarang, hanya saja diusahakan untuk meminimalisir penggunaannya dalam mendidik anak. Mengapa? Karena berdasarkan andal psikolog, anak untuk usia dini masih belum sanggup mencerna kata-kata negatif di dalam pikirannya.

Kenapa Menghindari Kata Tidak dan Jangan yang Berlebihan

Di dalam pikiran alam bawah sadar anak, kata “tidak” atau “jangan” tidaklah merespon dengan cepat. Jika orang renta mengatakan, “Jangan main air!” kepada anak, maka anak hanya merespon kata “main airnya” saja. Tidak heran bila anak semakin dihentikan justru semakin dilakukan atau anak semakin memaksakan kehendaknya apabila orang renta melarangnya.

Terlalu banyak atau terlalu sering melarang anak juga akan membuatnya bingung. Bayangkan saja, ketika Anda ingin berbuat begini dan begitu, tapi selalu dihentikan tanpa ada kejelasan. Ketika ini berlarut-larut, maka anak akan terbentuk menjadi pribadi yang takut untuk mengambil keputusan.

Mengatakan kata larangan ibarat “jangan” atau “tidak” itu diperbolehkan hanya dalam kondisi dan keadaan tertentu, ibarat ketika sedang terburu-buru. Jika ada anak yang bermain di bersahabat sumur dan selangkah lagi anak tersebut akan terjatuh ke dalamnya. Apakah Anda akan berpikir terlebih dahulu untuk mengalihkan kata “jangan” ketika melarang anak? Tentu tidak! Saat ibarat itu Anda pastinya refleks menyampaikan kata, “Jangan bergerak, nanti kau masuk ke sumur!” atau “Jangan mainan di sumur!” dan Anda akan refleks mengambil anak Anda untuk menjauh dari sumur tersebut.

Cara Lain Untuk Berkata “Tidak” dan "Jangan" Pada Anak

Pada ketika keadaan santai atau mengasuh sehari-hari, usahakanlah memakai kata-kata preventif bila Anda ingin melarang anak untuk menghindari sesuatu yang membahayakan.Kata preventif merupakan kata larangan faktual yang bersifat mencegah. Kata-kata preventif contohnya, yaitu:

“Hati-hatilah, nak!” alternatif dari kata “Jangan ceroboh!”
“Turunlah, nanti kau jatuh!” alternatif dari kata “Jangan naik! Nanti jatuh”
“Buanglah sampah ke daerah sampah, ya nak” alternatif dari “Jangan buang sampah sembarangan!”

Masih banyak pola kata preventif lainnya yang sanggup Anda gunakan ketika melarang anak untuk melaksanakan sesuatu. Selain itu, dalam memakai kata “tidak” kepada anak, Anda harus menunjukkan alasan yang logis dan gampang dipahami oleh anak. Anda juga sanggup mengalihkan kata “tidak” menjadi “boleh, asalkan....” kepada anak.

Contohnya, seperti:

“Tidak boleh bermain pisau!” Anda sanggup mengalihkannya dengan “Boleh memakai pisau, hanya untuk memasak. Kalau adek ingin memakai pisau, nanti sehabis remaja ketika membantu ibu memasak, ya.” Kemudian Anda sanggup eksklusif mengambil pisau tersebut dari hadapan anak.

Baca: Asah Kreatifitas Anak dengan Tidak Banyak Melarang

Itulah cara lain untuk berkata “tidak” dan "jangan" pada anak biar anak Anda paham terhadap hal-hal yang dihentikan oleh orang tuanya. Bukanlah sesuatu yang diharamkan memakai kata “tidak” atau “jangan” pada anak, hanya saja Anda harus lebih meminimalisir kembali penggunaan kata-kata tersebut.
Advertisement

Iklan Sidebar