Info Terbaru 2022

Sekolah Pelit Menawarkan Penghargaan Pada Anak

Sekolah Pelit Menawarkan Penghargaan Pada Anak
Sekolah Pelit Menawarkan Penghargaan Pada Anak
Sekolah Pelit Memberikan Penghargaan Pada Anak Sekolah Pelit Memberikan Penghargaan Pada Anak
Sekolah harus membangun interaksi dengan para orang tua, begitu juga dengan orang bau tanah jangan hanya melepas begitu saja pada sekolah
Selama ini sekolah pelit dalam memberi penghargaan pada anak. Ini dikatakan Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemedikbud Sukiman. Menurutnya, sekolah hanya berinteraksi dengan para orang bau tanah saat kenaikan kelas atau pembagian rapor. Selain itu, nyaris sama sekali tidak terjadi interaksi.

"Selama ini sekolah pelit dalam memperlihatkan penghargaan pada anak. Misalnya anak terpilih sebagai ketua kelas, seharusnya guru mengirimkan pesan singkat atau SMS pada orang bau tanah yang berisi ucapan selamat pada orang bau tanah tersebut," kata Sukiman yang kutip dari Republika (26/05/2016).

Dia juga menyampaikan saat anak mendapat nilai anggun di sekolah, guru juga hendaknya mengabari orang bau tanah anak tersebut mengenai pencapaiannya. Misalnya ucapan selamat, anak ibu terpilih secara aklamasi sebagai ketua kelas ataupun selamat anak ibu mendapat nilai 100.

Baca juga: Upaya Memotivasi Belajar Siswa dengan Reward

Perlu ada perubahan terhadap hal tersebut. Sekolah harus membangun interaksi dengan para orang tua, begitu juga dengan orang bau tanah jangan hanya melepas begitu saja pada sekolah. Orang bau tanah juga harus terlibat pribadi dalam pendidikan belum dewasa mereka di sekolah.

Saat ini hampir semua urusan sekolah diselesaikan pihak ibu. Idealnya sebagai keluarga, baik ibu dan ayah harus menyebarkan peran. Kedua orangtua juga harus lebih aktif dalam mencari tahu wacana sekolah anaknya, bukan sekadar hasil rapor.

"Orang bau tanah jangan sekadar mengantar anak ke sekolah, tetapi perlu ada diskusi dengan guru," kata Sukiman.
Advertisement

Iklan Sidebar